Minggu, 13 Februari 2011

Overloading Function

Di dalam konsep OOP terdapat fasilitas untuk melakukan overload terhadap sebuah fungsi (baik fungsi lepas maupun fungsi anggota sebuah class). Overload fungsi berarti membuat beberapa buah fungsi dengan nama yang sama akan tetapi masing-masing fungsi tersebut mempunyai tugas yang berbeda-beda. Teknik overload fungsi dilakukan dengan cara melakukan variasi terhadap bagian argument/parameter dan atau bagian return value (nilai balik)pada header sebuah fungsi. Sebagai contoh sederhananya adalah berikut ini :

// declarations

int add (int a, int b); // prototype 1

int add (int a, int b, int c); // prototype 2

double add (double x, double y); // prototype 3

double add (int p , double q); // prototype 4

double add (double p, int q); // prototype 5

// function calls

cout << add(5, 10); // uses prototype 1

cout << add(5, 10); // uses prototype 2

cout << add(1.2,10.4); // uses prototype 3

cout << add(9,7.6); // uses prototype 4

cout << add (4.3,10); // uses prototype 5

Hasil overload fungsi secara umum dapat dilihat dari bentuk pemanggilan fungsinya. Ada fungsi yang dipanggil tanpa parameter, ada yang dipanggil dengan satu buah parameter atau mungkin ada fungsi yang dipanggil dengan beberapa parameter sekaligus. Semua itu tergantung pada kebutuhan programnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar